Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kebesaran Nabi Muhammad di mata para Cendikiawan Barat


Kebesaran Sayyiduna Muhammad di mata para Cendikiawan Barat



Nama Nabi Muhammad tentu sudah tidak asing lagi bagi siapapun, terutama bagi orang-orang yang meneliti sejarah hidup orang-orang penting, atau disebut sejarawan.

Syekh Kholil Yasin menyatakan: “Kaum orientalis barat (yang jujur dan sehat akal pikirannya) menyadari akan keagungan Nabi kita Muhammad, dan keluhuran ajarannya, lalu mereka mau tidak mau mengakui, berkat ajarannya itu, mereka mencapai puncak kemajuan.

Di bawah ini kami kutip sedikit dari ungkapan kekaguman yang diucapkan oleh orientalis barat tersebut.

Francois Volter

Seorang penulis kawakan di zamannya Ia lahir di paris 1694-1778,  ia memiliki banyak karya tulis, di antaranya adalah sebuah buku yang berjudul “Muhammad.” Di buku itu ia mengatakan :

 “sesungguhnya di dalam diri (Nabi)Muhammad terdapat hal-hal yang menakjubkan,baru, dan indah, sehingga membuat orang orang tertarik dan jatuh cinta padanya. Suatu yang luar biasa. Ia berdiri sendiri menyeru kaumnya untuk menyembah Allah. Dia menanggung gangguan mereka demi dakwahnya itu selama bertahun tahun di hadapan masyarakat yang musyrik, yang berusaha mati-matian untuk melawan dakwahnya dan menumpas idenya. Sungguh ia patut mendapat penghargaan dan pujian. Lain dari itu, anda akan melihat dalam perjalanan hidupnya, dia pribadi yang tidak pernah menarik diri dari salah seorang sahabatnya, suka kepada anak-anak, tidak pernah melewati mereka melainkan berhenti sejenak untuk melepas senyumnya dan berlemah lembut dengan mereka. Sungguh keluhuran-keluhuran yang menghias diri (Nabi) Muhammad itu sudah cukup untuk menghancurkan kritikan-kritikan yang dilontarkan orang kepadanya, sehingga tersisa hanya kekaguman kepadanya dan penghargaan terhadap pribadinya.”

Alvonso de Lamartine

Lahir di Bordeaux pada tahun 1790 dan meninggal dunia tahun 1869. Ia adalah penyair terkenal dan penganut aliran romantisme. Di antara buku puisinya “At ta ammulat”, dan buku prosanya “ Assafar ila syarq “, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, dalam halaman 47, ia mengatakan :

“Sesungguhnya (Nabi) Muhammad itu di atas manusia dan di bawah tuhan. Dia adalah seorang Rasul berdasarkan hokum akan yang didukung oleh bukti-bukti yang menguatkan. Teka-teki yang dibawa dalam dakwahnya, mengungkapkan nilai-nilai kerohanian, suatu agama langit yang ia persembahkan kepada ummatnya. Alangkah cepatnya mereka menerima agama itu, suatu agama tertinggi yang dikaruniakan Al-Kholiq kepada ummat manusia.”

Pastor Loizon

Dalam buknya “Asy-Syarq” pada halaman 61, tokoh orientalis Perancis ini mengatakan:

“sesungguhnya (Nabi) Muhammad itu tidak bisa dipungkiri dan diragukan lagi bahwa ia termasuk para Nabi dan Siddiqin, dan terbilang Rasulullah yang sukses dalam mengatasi berbagai masalah. Bahkan ia termasuk seorang nabi yang sangat mulia, sehingga seberapapun besarnya sanjungan kita, namun masih belum cukup untuk mengenang jasa-jasanya. Karena ia dating kedunia ini membawa agama yang mencakup segala aspek kebaikan untuk kehidupan ini.

Jhon Arouks

Seorang cendekiawan dari Inggris. Dalam bukunya “Udamaut Tarikh” halaman 83, ia menulis :

“kami tidak pernah mengetahui bahwa (Nabi) Muhammad telah melakukan sesuatu yang rendah dalam hidupnya. Karena itulah kami memandangnya sebagai orang yang besar.”

Dr. Perwidge

Mantan rector Universitas Amerika di Lebanon. Memberikan sambutannya pada peringatan mauled Nabi SAW, tahun 1923 yang diselenggarakan oleh mahasiswa Islam universitas tersebut, sebagaiman yang di muat majalah “Al-‘Irfan” edisi 33 no 7, ucapnya :

“Kalian berkumpul hari ini untuk memperingati hari lahirnya seorang reformis agung, yaitu Nabi Muhammad. Apakah kalian dapat menikmati semangat reformasi yang dibawa (Nabi) Muhammad, lalu kalian mengeluarkannya untuk diterapkan di tengah-tengah masyarakat yang dipenuhi kebodohan dan ketidak stabilan?.”

Professor Schromoef Pyrhon

Lahir di Boenus Aires (Argentina) pada tahun 1817-1883. Banyak buku karangannya. Sebagian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, antara lain “Nazrah ilas syarq”. Dalam halaman 17, ia mengatakan :

“setiap kali aku melihat pada gaya kehidupan agama Islam, setiap itu pula aku kagum dengan kaidah-kaidah pemeliharaan kesehatan yang menakjubkan yang telah diletakkan (Nabi) Muhammad bagi kaumnya. Dan aku menyesal sekali karena sebagian besar kaum muslimin justru tidak melestarikannya.”

Begitulah, sebenarnya masih ada banyak ungkapan kekaguman para cendekiawan barat yang berpikiran jernih tentang Nabi Muhammad. Sosok Nabi Muhammad tidak hanya dimuliakan sahabat, dan dicintai ummat, tapi ia juga dikagumi lawan.

Adapun berbagai macam cacian yang dilontarkan kepada beliau, itu tidaklah mengaibkan dan mengurangi martabat beliau, melainkan berasal dari hati yang kotor dan dipenuhi iri dengki, sehingga mengaburkan mata hati dan mengeruhkan akal sehat.

Dalam sebuah pertemuan di Gorakhpur, India, seorang intelektual India, Pandit Gyanandra Dev Sharma Shastri, menyampaikan, “ mereka (pengkritik Nabi Muhammad SAW) melihat api bukannya cahaya, mendapat kebodohan bukannya kebaikan. Mereka mengubah segala kebaikan menjadi kejahatan yang besar. Hal ini menggambarkan kebejatan mereka… kritikan tersebut adalah buta. Mereka tidak bisa melihat bahwa satu-satunya pedang (Nabi) Muhammad adalah pedang kemurahan hati, petunjuk, persahabatan, kemauan untuk memaafkan musuh-musuhnya dan membersihkan hati mereka.”

Betapa beruntungnya kita yang ditakdirkan menjadi ummat Nabi Muhammad. Oleh karena itu, kita wajib mensyukurinya. Salah satu cara mensyukuri nikmat dijadikan ummat Nabi Muhammad adalah dengan mengimaninya dan mengamalkan sunnah-sunnahnya.

Semoga kelak kita dikumpulkan bersama Nabi Muhammad.
Amin. Wallahu a’lam.

Sumber : “Memang Luar Biasa”. Karya Muhammad bin Alwi Al-Haddad
      “ Muhammad SAW, The Greatest Inspirator and Motivator”. Karya Dr            Muhammad Syafi’I Antonio, M.Ec

Post a Comment for "Kebesaran Nabi Muhammad di mata para Cendikiawan Barat"