Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Riwayat hidup Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani

Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani


Kelahirannya

Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani atau biasa dipanggil Imam Syaibani lahir di kota Wasit, Irak, tahun 131 H/748 M, dan wafat pada tahun 189 H/ 804 M. Ia dikenal sebagai salah satu murid utama Imam Abu Hanifah, dan teman sekaligus murid Imam Abu Yusuf. Dan ia termasuk salah seorang yang menyebarkan Madzhab Hanafi. 


Riwayat pendidikan

Pendidikan awalnya ia peroleh dari orang tuanya yang dikenal sebagai ulama fiqh. Sejak kecil, ia disuruh untuk menghapal Al-Qur'an, serta mempelajari ilmu-ilmu keislaman dasar. Pada usia 19 tahun, ia nyantri kepada Imam Abu Hanifah. Kemudian, ia belajar juga kepada Imam Abu Yusuf. Dari kedua imam inilah, Imam asy-Syaibani memahami fiqh madzhab Hanafi. Selain kepada dua tokoh ini, Imam asy-Syaibani juga menuntut ilmu hadist pada para ulama hadist ternama pada masanya, antara lain adalah Imam Sufyan ats-Tsauri dan Imam Abdurrahman al-Auza'i. Dua orang itu dikenal sebagai mujtahid besar serta pendiri madzhab fiqh. 

Setelah itu, ia mengunjungi Madinah sekaligus berguru kepada Imam Malik bin Anas, pendiri Madzhab Maliki. Dari latar pendidikannya ini, dapat diketahui, Imam asy-Syaibani memiliki pengetahuan dari dua perspektif sekaligus, yaitu perspektif ahl ar-ra'yi (rasionalis) dan perspektif ahl al-hadist (tradisional). 


Rutinitas beliau

Di Baghdad, selain sibuk mengajar, menulis, dan berfatwa, ia juga mengembangkan Madzhab Hanafi. Imam Syafi'i sendiri sering menghadiri majlisnya serta menjadi murid sekaligus teman baik. Hal ini didukung oleh kekhilafahan Abbasiyyah yang menjadikan Madzhab Hanafi sebagai Madzhab resmi negara. Tidak mengherankan, jika Imam Abu Yusuf yang diangkat Khalifah Harun ar-rasyid sebagai hakim Agung, juga mengangkat Imam asy-Syaibani sebagai hakim di Irak. 

Dalam kitab Manaqib Abu Hanifah karya Al-Kurdi, disebutkan bahwa Imam asy-Syaibani membagi waktunya menjadi tiga : untuk tidur, shalat, dan membaca buku. Konon, pada suatu hari, beliau ditanya oleh temannya, "mengapa engkau jarang tidur malam?"

"Bagaimana aku bisa tidur, padahal banyak sekali kaum Muslimin yang sudah tidur lelap itu berharap dan menyerahkan segala urusannya kepadaku?" jawabnya. 

Begitu aktifnya belajar, sampai-sampai beliau tidak sempat mencuci pakaiannya yang kotor. Ia membiarkan pakaiannya begitu saja. Tidak hanya sampai di sini. Karena kesibukannya membaca, mengkaji, dan menyelesaikan masalah, ia bahkan juga tidak sempat mengurus kebutuhan keluarganya. Semuanya diserahkan kepada orang lain. Dalam Tarikh Al-Baghdad, disebutkan bahwa ia pernah mengatakan kepada keluarganya :

"Janganlah kalian meminta kepadaku kepentingan duniawi. Itu membuatku terganggu. Jika kalian memerlukannya, maka hubungi saja wakilku dan mintalah kepadanya. Itu akan meringankan bebanku dan membuatku tenang."


Karya tulis

Imam asy-Syaibani banyak menulis kitab. Di antaranya adalah : 

1. Al-Mabsut. 

2. Al-Jami' al-Kabir. 

3. Az-Ziyadat. 

4. Al-Jami' as-Shagir. 

5. As-Siyar al-Kabir. 

6. As-Siyar ash-Shagir. 



Post a Comment for "Riwayat hidup Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani"